Beranda
Story
Titik Nol Kota Makassar
Travel
Titik Nol Kota Makassar dan Kenangannya
Lalu lalang kendaraan di titik nol Kota Makassar, Jalan Nusantara, Kecamatan Ujung Tanah, perlahan sepi. Pukul 23.00 WITA.
ILUSTRASI. Kota Makassar (DALL·E)

Saya mencoba menyelami kehidupan malam di kawasan tersebut. Ada puluhan Tempat Hiburan Malam (THM) yang berjejer di sepanjang jalan di depan Pelabuhan Soekarno Hatta itu

Memilih satu di antaranya. Tak jauh dari Tugu Titik Nol Kilometer Kota Makassar di perempatan Jalan Nusantara dan Riburane. Hanya 100 meter. 


Saat berada di THM itu, kesan pertama sepi tanpa aktivitas yang mencolok. Hanya sejumlah sepeda motor yang terparkir di depannya. 

Namun, begitu melangkah lebih dalam, suasana berubah. Alunan musik menggema dengan dentuman keras menyambut.  Cahaya lampu berkelip-kelip seiring irama musik.  Tampak remang. 
{next}


Sejumlah perempuan bersolek menggoda duduk di tiga sofa yang dijejer. Sebatang rokok terselip di jari mereka. 

Ada kalanya mengepulkan asap dari bibir yang dipoles gincu. Ada pula yang sibuk bercengkrama. Sesekali terdengar suara tawa. 

Terkadang menoleh ke arah pengunjung lalu kembali bercenkrama. Di sudut-sudut ruangan, sebaliknya mata pengunjung mengarah kepada mereka. 

Memilih satu di antara mereka, agar lebih intim dengan pertanyaan-pertanyaan yang nanti saya ajukan.{next} Melati, sebut saja demikian. 

Apa yang dilakoninya, bukanlah pilihan. Ia mengaku terdesak untuk memenuhi kebutuhan ekonomi diri dan anak-anaknya. 

Sebagai single parent, ia meninggalkan kampung halamannya di Pulau Jawa untuk bekerja di salah satu THM di Jalan Nusantara, Kota Makassar. 

 Matanya menerawang. Tampak buliran air mata di pelupuknya. 

Ia mengenang perjalanan hidupnya. 

Dia berjanji untuk berhenti dari pekerjaannya saat tiba waktunya. Keinginan untuk berubah tetap ada dalam dirinya. (*)


Tulisan ini merupakan sebuah reinterpretasi yang terdapat di blog Celoteh Edy.

Penulis blog

Tidak ada komentar

Berkomentarlah dengan bijak dan sopan. Bila Anda ingin memberikan saran, kritik, dan masukan yang membangun, dengan senang hati Kami persilakan. Terima Kasih.