Ini kisah nyata, saat saya masih bertugas sebagai reporter kriminal di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Sebuah kasus pembunuhan mengguncang warga: seorang ibu rumah tangga bernama Sukmawati (35) ditemukan tewas mengenaskan di pematang sawah.

Kronologi Tragis
Jumat sore, 11 Mei 2012, Sukmawati pamit kepada keluarganya untuk berbelanja di Watampone, ibukota Kabupaten Bone.
Pihak keluarga mulai cemas dan melakukan pencarian. Sepeda motornya ditemukan di Lingkungan Salampe, Kelurahan Maroangin, Kecamatan Sibulue. Namun, Sukmawati tidak ada di sana.
Keesokan harinya, Sabtu pagi, 12 Mei 2012 sekitar pukul 08.30 WITA, seorang petani menemukan jasad perempuan itu di pematang sawah.
Fakta di TKP
Kapolsek Sibulue, AKP Makmur, membenarkan penemuan tersebut. Menurutnya, perhiasan korban berupa cincin dan anting-anting masih utuh, sehingga perampokan tidak menjadi motif utama.
Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Tenriawaru untuk divisum. Namun dugaan korban diperkosa sebelum dibunuh belum bisa dipastikan.
Dugaan Pelaku Orang Dekat
Polisi sempat menduga pelaku adalah orang dekat korban. Bahkan, beredar informasi bahwa pelaku diduga selingkuhan korban, yang kabarnya sempat bertemu Sukmawati sehari sebelum tragedi.
Setelah kejadian, orang yang dicurigai itu disebut-sebut melarikan diri melalui Pelabuhan Bajoe menuju Sulawesi Tenggara.
Polres Bone mengambil alih penyelidikan dari Polsek Sibulue.
Kasat Reskrim Polres Bone, AKP A. Ikbal, menegaskan pihaknya terus mengembangkan penyelidikan.
“Sampai saat ini sudah ada tujuh saksi yang kami mintai keterangannya, termasuk ayah korban sendiri,” katanya.
Penyidik Polres Bone terus mengembangkan penyelidikan kasus pembunuhan Sukmawati, 35 tahun, ibu rumah tangga di Desa Pakkasalo, Kecamatan Sibulue.
Fokus penyelidikan kini tertuju pada orang dekat korban yang diduga terkait dengan kematian tragis tersebut.
Orang dekat korban sempat bertemu Sukmawati di Watampone, Ibukota Kabupaten Bone, pada Jumat sore, 11 Mei 2012. {next}
“Dari pengakuannya, usai bertemu di Watampone, ia langsung berangkat ke Sultra melalui Pelabuhan Bajoe sekira pukul 18.00 WITA,” jelas Kasat Reskrim Polres Bone, AKP A Ikbal.
Waktu kematian korban diperkirakan terjadi antara pukul 19.30–20.00 WITA malam itu.
Informasi yang dihimpun menunjukkan, korban dan orang dekatnya memiliki hubungan kekeluargaan, bahkan kabar beredar mereka pernah menjalin asmara sejak SMP.
Namun, hingga kini penyidik belum bisa menetapkan orang tersebut sebagai tersangka.
Proses hukum masih menunggu keterangan saksi yang melihat langsung dan hasil visum dari RSUD Tenriawaru.
“Penyidik masih terus melakukan pengembangan kasus ini,” tambah A Ikbal, menegaskan upaya kepolisian untuk mengungkap motif serta pelaku pembunuhan Sukmawati. {next}
Misteri yang Belum Terjawab
Bagi keluarga, luka itu belum sembuh. Bagi masyarakat, pertanyaan besar masih menggantung: siapa sebenarnya pembunuh Sukmawati?