Kebijakan ini diumumkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Minggu (5/10/2025).

Aturan baru ini disebut sebagai langkah untuk menyederhanakan prosedur ibadah sekaligus memperluas akses layanan, sejalan dengan Visi Saudi 2030.

Dalam regulasi terbaru, umrah bisa ditunaikan menggunakan:

1. Visa kunjungan pribadi dan keluarga
   

2. Visa turis elektronik
   

3. Visa transit
   

4. Visa kerja
   

5. Jenis visa resmi lainnya
   

Dengan aturan ini, jamaah tak perlu lagi mengurus visa khusus umrah jika sudah memiliki salah satu dari visa di atas.

“Kemudahan ini diberikan agar umat Islam dapat menunaikan ibadah dengan tenang dan nyaman,” tulis pernyataan resmi kementerian.

Sebagai bagian dari transformasi digital, pemerintah Arab Saudi juga menghadirkan aplikasi Nusuk Umrah. Melalui platform ini, jamaah dapat:

1. Mengurus izin umrah secara elektronik

2. Memilih paket layanan sesuai kebutuhan

3. Menentukan waktu pelaksanaan secara fleksibel

4. Memesan layanan tambahan seperti akomodasi, transportasi, hingga fasilitas pendukung di Makkah dan Madinah

Inovasi digital ini diharapkan membuat perjalanan ibadah lebih mudah, praktis, dan modern, tanpa mengurangi nilai spiritualnya.

Kementerian menegaskan, kebijakan ini merupakan arahan langsung Penjaga Dua Masjid Suci dan Putra Mahkota.

Fokus utama pemerintah adalah memastikan umat Muslim dari berbagai negara bisa beribadah dengan aman, nyaman, dan khusyuk.

“Pemerintah berkomitmen memberikan layanan berkualitas tinggi yang memperkaya pengalaman ibadah serta mempermudah perjalanan umat Muslim menuju Dua Masjid Suci,” tambah pernyataan tersebut.